KULIT MANGGIS (Garcinica Mangostama)

Tanaman manggis adalah pohon dari daerah tropis seperti di Indonesia, tanaman ini bisa tumbuh hingga mencapai 7 meter sampai 25 meter. Tanaman manggis mempunyai nama latin (Garcinica Mangostama). Kulit buahnya berwarna merah keunguan ketika matang, daging buahnya berwarna putih susu. Di pasaran, buah manggis juga disebut “ratu buah”, sebagai pasangan buah durian yang mempunyai julukan "raja buah". Manggis mempunyai kaitan kerabat dengan buah asam kandis dan asam gelugur (buah yang digunakan sebagai bumbu dapur). Buah ini mengandung mempunyai zat/senyawa anti radang (anti inflamasi) dan melindungi dari polusi (antioksidasi). Kulit manggis terbukti sangat efektif sebagai antioksidan. Antioksidan senyawa yang dapat mencegah terjadinya reaksi terhadap oksidasi radikal bebas. Selanjutnya, antioksidan akan bereaksi dengan radikal bebas sehingga dapat mengurangi kemampuan radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan. Pada banyak negara, buah manggis mempunyai kandungan senyawa antioksidan tertinggi dari jenis buah lainnya. Zat/senyawa yang terkandung pada permukaan kulit manggis didominasi polifenol, xanthones dan tannin. Beberapa laboratorium penelitian telah menggaris-bawahi kemampuan xanthones mengatasi beberapa bakteri seperti: Staphylococcus aureus (bakteri penyebab intoksisasi), interococci , salmonela, helicobacter pylori (bakteri pencernaan), dan enterococci. Xanthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan deviratnya dari kulit buah manggis ( pericarp ) di antaranya diketahui adalah 3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian. Kulit manggis mengandung 50 senyawa xanthone. Xanthone adalah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antitumor, antialergi, antiinflamasi dan antihistamin. Kandungan xanthone lebih berkhasiat sebagai obat kanker daripada flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone. Di alam ini terdapat sekitar 200 jenis xanthone dimana 50 jenis diantaranya berada pada buah manggis (Garcinia mangostana). Senyawa itu tersebar pada kulit buah dan biji, kulit batang, daun serta sebagian kecil pada daging buahnya. Yang lebih baik dibandingkan vitamin C dan vitamin E. Xanthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan deviratnya dari kulit buah manggis ( pericarp ) di antaranya diketahui adalah 3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian.

Manfaat kulit buah manggis bagi tubuh, antara lain :

1. Mengobati kanker dalam tubuh

2. Membantu mengobati diare

3. Mengobati penyakit syaraf

4. Membantu memperkuat gigi dan tulang

5. Mencegah gangguan hiperaktif pada anak

6. Mengurangi alergi makanan

7. Mencegah kemandulan

8. Menyembuhkan luka dan mengeluarkan racun

9. Obat kumur penyembuh sariawan (air rebusannya)

10. Mengurangi disentri

11. Mencegah penyakit gusi